
Sampai pada akhirnya seorang anak manusia dari kumpulan kita muncul dan mencoba mengingatkan kembali bangsa ini pada keadaban.
Soesilo Bambang Yudhoyono, sepuluh tahun hidup dalam cercaan. Satu dekade penuh dirundung cacimakian. Tapi dia tetap bertahan dan terus memperlihatkan keramahan. Dia memberikan sedikit pelajaran tentang ingatan: bahwa bangsa ini memang berbeda dan justru itu harus bersatu.
Meski bangsa ini terus hidup dalam kekacauan, dan kicauan (twitter), SBY tetap memberikan angin segar perihal kesantunan. Semua boleh berubah, tapi keselamatan tetap harus diutamakan.
Dan pada akhirnya, selama sepuluh tahun berkuasa, SBY benar-benar memperlihatkan itu semua. Kekeosan hanya terjadi di ruang-ruang publik media sosial. Kerusuhan hanya tersulut di warung kopi dan ruang-ruang diskusi. Pemberontakan hanya mimpi dan imajinasi para akademisi yang sibuk mikirin skripsi, tesis ataupun disertasi. Kehancuran hanya bayangan yang hidup di televisi dan koran. dan SBY tetap berlayar... mengarungi onak dan duri pemerintahan.
Terima kasih kepada SBY, yang telah memperlihatkan keutamaan kesabaran. Andai semua komponen bangsa bisa bersabar sepertimu, tentu sepuluh tahun ini, Indonesia sudah fly by wire!
Kau pantas menyandang #gelar... Bapak Kesabaran.
Kesabaranmu mengimbangi kesabaran Iblis menggoda manusia untuk batal berpuasa... Salute, jenderal!
Binjai, 16 Agustus Tahun Jokowi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Pesan