Tampilkan postingan dengan label Sompret. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sompret. Tampilkan semua postingan

Minggu, 31 Juli 2016

Toleransi

Si Sompret punya tradisi. dan itu sudah turun temurun terjadi di kampungnya. Tradisi itu, minum kopi di warung saban memulai pagi. Suatu masa, Si Tengil yang memang seorang juragan coklat mulai memperkenalkan coklat panas ke warung-warung kopi yang ada di sekitar lingkungan si Sompret. Karena si Tengil memang seorang pengusaha, dia pun mengusahakan keras agar tradisi minum kopi diganti dengan minum coklat panas.
Untuk upayanya membangun tradisi baru itu, tentu saja tak mudah bagi si Tengil. Meski sudah mendapat dukungan dari pejabat setempat, dan mempersulit distribusi kopi ke kampung Si Sompret, namun tetap saja jualan Si Tengil sepi. Lantas, sederet kampanye negatif pun dimulai untuk memuluskan tradisi baru yang dipelopori si Tengil. Suatu ketika, SI Tengil muncul di warung tempat biasa Si Sompret dan kawan-kawannya memulai pagi dengan menyeruput kopi. 

Selasa, 12 Juli 2016

Johny Bar

Oleh:  Hujan Tarigan

Nama saya Johny Bar
Saya pendekar
Ilmu saya, ilmu dengar-dengar
Dapat kabar langsung saya tebar

Tak peduli salah atau benar
Yang penting berita besar

Nama saya Johny Bar
Saya pendekar
Asli jebolan pasar
Sekali-sekali saya juga ngongkrong di langgar

Tapi lebih sering saya semedi di kamar
Menulis kabar , kemudian diedar
Lantas dibuat samar

Nama saya Johny Bar
Saya pendekar
Bila keadaan sudah terbakar
Jurus andalan saya katak lompat pagar

Nama saya Johny Bar
Pendekar tenar ilmu dengar-dengar

Selasa, 17 Februari 2015

Si Sompret dan Kondom

Berikut adalah percakapan paling geli yang saya pernah lakukan dengan salah seorang Penyair Lintas Galaksi Si Sompret (akrab dengan sebutan penyair SS).

"Ancuk dab. pacar gue ngatain gue bego," kata dia.
"Weleh, piye jane sampeyan dikatain bego?" tanyaku.

Rabu, 17 Desember 2014

Kepiting Mabuk

Alkisah, seekor kepiting jantan ditolak lamarannya setelah ibu dari seekor ikan jenis louhan mempermasalahkan cara jalan sang kepiting.

"Pokoknya, ibu tak suka dengan dia! lihat, dia berjalan miring! itu tidak normal. ibu inginkan kau memiliki masa depan yang cerah dengan bersanding dengan seekor jantan yang berjalan lurus..." kata ibu si ikan louhan.

"Tapi bu...." protes si ikan louhan
"Nggak pakai tapi-tapian! sudah titik! jangan laporan ke MK!"

Rabu, 03 Desember 2014

Berkiblat ke Barat...

Pasca penolakan gugatan Koalisi Merah Putih oleh MK, Suparno seorang pemimpin agama mencacimaki Jokowi dengan hebat di depan jamaahnya.

"Sesungguhnya Indonesia dan umat islam tengah dalam ancaman yang membahayakan! Karena Jokowi kesurupan asing! Jokowi disusupi setan BARAT laknatullah!" Makinya berapi-api.

Penyair SS (Si Sompret bukan Sitok Srengenge) yang kebetulan hadir di tempat itu kemudian angkat tangan dan berkata: "astaghfirullah Ustad! Demi Allah tarik kata-kata ente! BARAT tidak dilaknat! BARAT adalah rahmat! Bukankah kiblat kita di BARAT?!"

Tak lama sidang jamaah pun rusuh. Penyair SS memang fakir ilmu. Tapi Suparno kelewatan parno...

Selasa, 28 Oktober 2014

Si Sompret dan Rokok

Sebagai seorang perokok berat, Penyair Lintas Galaksi Si Sompret (SS) tersinggung dengan keputusan Jokowi yang mengangkat Susi Pudjiastuti sebagai menteri. Hal itu disampaikannya kepada salah seorang staf ahli perwajahan Jokowi (orang dalam juga), Bung Betor (BB)

SS: Jokowi itu kok tega ya, menjadikan Susi sebagai bahan pencitraan dirinya?
BB: Nah... gimana itu Bung? Keren kan?
SS: Iya, memang keren, sebagai sebuah bahan pencitraan, itu memang keren. Tapi aku tetap tersinggung!
BB: Bung mau tersinggung ya silakan, itu memang goalnya. Yang pasti sekarang semua orang dengan sendirinya menemukan definisi revolsi mental.
SS: Ah, goalnya gombal! Aku tak melihat ada hubungan yang jelas antara rokok dan mental!
BB: Itulah masalahmu bung! orang sepertimu ini adalah target utama revolusi mental!
SS: Alasannya?
BB: Jelas lah merokok ada urusannya dengan mental, attitude dan tetek bengek sejenisnya...
SS: Retorika lagi...
BB: Memang!
SS: Brengsek!
BB: Nah kan... goal barang itu!
SS: Asu!
BB: jkwjkwjkwjkwjkwjkw (ketawa di era Jokowi)

Kamis, 09 Oktober 2014

Makan Sumpah

Akibat termakan sumpah, Bung Betor (salah satu anggota penyair lintas galaksi) pernah muntah darah. dia opname di rs dengan diagnosa sakit muntaber. keadaan sempat kritis. di saat itu Bung Betor bernazar, bahwa bila mana dia sembuh, dia akan pergi ke pengadilan HAM dan menjelaskan duduk persoalan dan misteri hilangnya sejumlah aktivis dan kematian Munir. dan alhamdulillah dia sembuh. dia berniat melaksanakan nazarnya untuk memberi kesaksian di pengadilan HAM. sayangnya, pengadilan HAM baru akan bersedia mendengar kesaksian Bung Betor seandainya bilamana dan andaikata Hendropriyono sudi melenggang ke tempat itu. tapi itu pula yang terjadi sekarang. Hendropriyono sedang terbaring di rumah sakit. kata Bung Betor "Jadi aku kudu piye?"

Senin, 29 September 2014

Ketika Penyair SS Curhat...

Sebagai seorang pendukung Pilkada Lewat DPRD, Penyair Lintas Galaksi, Si Sompret kecewa karena sudah dituduh terlibat atas kematian demokrasi, pembunuhan hak rakyat, perampok suara jelata dan macam lagi sebagainya....
Sambil terisak-isak, penyair gagal menjadi salon itu datang ke pertepaanku dan curhat dan nangis, dan meraung.... dia begitu tampak nelangsa dan nestapa akibat pilihannya.

Senin, 08 September 2014

Si Sompret dan Hobi barunya

salah seorang anggota tetap Penyair Lintas Galaksi, Si Sompret belakangan ini suka keluar masuk gerai cendera mata dan blusukan ke tempat-tempat yang selama ini tak pernah dipikirkannya untuk disinggahi. Suatu pagi yang cerah, ketika matahari bersinar ramah, aku memergoki penyair SS sedang serius mengamati sebongkah batu berwarna ungu. seperti seorang ahli, dia dengan teliti merayapi permukaan batu kecil itu dengan kadang-kadang menyalakan lampu led yang ada di bawah korek gasnya.

Aku: Hei Bung, sudah jadi tukang batu juga ternyata?
SS: Hush.... ini kecubung. berguna untuk pengasihan.
Aku: Ha? masa?
SS: iya
Aku: niat beli dan dijadikan hobi baru atau gimana?
SS: nggak cuma mau mastikan aja, Bung
Aku: mastikan apa? mastikan aspalnya atau harganya?
SS: Mastikan aja, kalau Jokowi tidak pakai cincin ini....
Aku: memang Jokowi pakai cincin juga ya?
SS: itulah yang sedang kucari tau, kenapa setelah Jokowi menang, tiba-tiba dinding Fesbukku diserang iklan penjual batu akik.....
Aku: oalah pret... pret.....

Senin, 01 September 2014

Berobat Pakai BPJS

Seorang perawat shift malam memeriksa pasiennya di sebuah ruang kerlas III sebuah rumah sakit milik pemerintah. Perawat itu membawa secarik kertas dan membaca ulang absensi pasien.
Kebetulan di ruangan itu ada Si Sompret (SS) yang masuk sore tadi dan terpaksa dirawat. Lelaki yang tak pernah mengenyam bangku sekolah itu dirawat karena menderita mencret sejak subuh sebelumnya.

Perawat: Bapak Sompret
SS: Iya Sus, (sahut SS dengan suara lemah)

Mendengar suara SS, perawat kemudian berjalan menghampiri SS.

Perawat: Bapak berobat pakai apa?
SS: (bingung). Ya pakai obatlah Sus
Perawat: Iya saya tau. Maksud saya, bapak berobat pakai umum atau BPJS?
SS: (makin bingung) Nggak tau Suster, apa nama obat infus ini. Coba Suster baca sendiri...

-dikutip dari Mati Ketawa Ala BPJS, Paman Gober-

Berkiblat ke Barat

Pasca penolakan gugatan Koalisi Merah Putih oleh MK, Suparno seorang pemimpin agama mencacimaki Jokowi dengan hebat di depan jamaahnya.

"Sesungguhnya Indonesia dan umat islam tengah dalam ancaman yang membahayakan! Karena Jokowi kesurupan asing! Jokowi disusupi setan BARAT laknatullah!" Makinya berapi-api.

Penyair SS (Si Sompret bukan Sitok Srengenge) yang kebetulan hadir di tempat itu kemudian angkat tangan dan berkata: "astaghfirullah Ustad! Demi Allah tarik kata-kata ente! BARAT tidak dilaknat! BARAT adalah rahmat! Bukankah kiblat kita di BARAT?!"

Tak lama sidang jamaah pun rusuh. Penyair SS memang fakir ilmu. Tapi Suparno kelewatan parno...
"...Jangan ngaku sakti kalau masih memiliki kelemahan. Orang yang betul-betul sakti adalah orang lemah. Karena dia tak punya lagi kelemahan!"

-Paman Gober dalam pidato pembukaan pertemuan Ikatan Dukun Independen (IDI)-
Dunia ini seperti halte bis. Masing-masing kita menunggu jadwal keberangkatan. Ada yang menghabiskan waktu menjadi dosen, ada pula yang menjadi serdadu. Ada yang menjadi bandit, ada juga yang menulis puisi seperti saya.

Nanti, tatkala bis jemputan datang, kita pun menanggalkan semua property pekerjaan. Ada yang sampai tujuan. Ada pula yang gentayangan. Suka tak suka, kita akan pertanggungjawabkan pekerjaan dimasa penantian.

Selamat merayakan Iedul Fitri
Apapun pekerjaan anda di dunia, nikmati saja. Dan bersenang-senanglah.

-salam dari Penyair Lintas Galaksi-

Sabtu, 16 Agustus 2014

69, Angka Karma. Kau Dapat Apa yang Kau Beri

Pasca jatuhnya Soeharto-Orde Baru, sekonyong-konyong bangsa ini menjadi bangsa beringas. Tak ada lagi keramahan. Tak muncul lagi kesopan-santunan. Tiba-tiba bangsa ini menjadi kumpulan manusia barbar yang tak lagi bisa bicara satu dengan lainnya. Semua diputuskan sepihak. Holopis kuntul baris dibabat habis. Musyawarah tak tentu arah.

Sampai pada akhirnya seorang anak manusia dari kumpulan kita muncul dan mencoba mengingatkan kembali bangsa ini pada keadaban.

Minggu, 16 Februari 2014

Beringin Hutan

Di belakang rumah Syeh Zainal Abidin, ada sebatang beringin hutan yang akarnya mampu merusak lantai keramik rumah tetangganya yang berjarak 200 meter dari pohon itu. Nah, seingatku, duapuluhtahunan yang lalu, pohon itu demikian angker. Rimbun daunnya dan akar-akar yang menjuntai dari batangbatangnya mengisyaratkan bahwa pohon itu bukan sembarang tumbuh.

Duapuluhan tahun yang lalu, banyak orang yang percaya bahwa beringin hutan yang tinggi besar itu dihuni jembalang dan mambang. Aneka mahluk goib menghuni dan kerap mengganggu orang yang ingin berbuat jahat di tempat itu. Sehingga akhirnya oleh kesepakatan bersama, kawasan belakang rumah Syeh ZA dikenal sebagai kawasan larangan dan pantangan. Dua puluhan tahun lalu, kalau Anda melintasi beringin hutan itu, Anda mesti tabik-tabik kepada si penunggu.

Rabu, 11 Desember 2013

Penyair SS (Si Sompret), Kentut dan Karyanya

Kentut sembarangan itu kebiasaan jelek, menurut banyak orang. nah, temanku, Si Sompret, dia itu penyair. nggak tanggung-tanggung, dia bahkan membaiat dirinya sendiri sebagai Penyair Lintas Galaksi. Si Sompret yang penyair itu biasa kentut di sembarang tempat. Dia punya alasan untuk itu. dan dia tahu, banyak orang punya alasan untuk membenci kebiasaannya itu. Ssuatu hari kebiasaan kentut si Sompret dipermasalahkan. Bertambah banal ketika kebiasaan kentut si Sompret kemudian diributkan bersamaan dengan gelarnya sebagai Penyair Lintas Galaksi. Ramai orang berkomentar. persoalan meluas dan si Si Sompret pun dikriminalkan.

Disclaimer

Selamat datang di C3 Hujan Tarigan. Semua tulisan yang ada di blog ini dapat diapresiasi secara bebas. Silakan mengutip sebagian atau seluruh tulisan asal dengan catatan menyebutkan nama penulis dan alamat Catatan Catatan Cacat. Terima kasih atas kunjungan Anda. dan jabat erat dari Saya.