Jumat, 04 Maret 2011

Ketika Iblis Menikahi Seorang Perempuan

Sebuah cerita rakyat Fiorentina, di tulis oleh Nicholo Machiavelli, di sadur  ke dalam drama sebebas-bebasnya oleh T. Arief

Sinopsis

Apa jadinya bila semua pria di neraka mengeluhkan keluhan yang sama, dan terdengar unik?
Yang pasti, konon tak ada yang bisa seenaknya mengeluarkan pendapat di sana.

 Namun begitulah, yang terjadi adalah sebaliknya, neraka tiba-tiba dapat berlaku arif dan adil dalam menimbang alasan pada manusia.   Machiavelli bercerita dengan segenap ironi dan dengan satirenya.
Adalah Belfagor, yang dulu, ketika sebelum menjadi setan adalah malaikat yang paling baik, menjadi proyek eksperimental pengisi neraka.

Demokratis sekali penguasa neraka, ketika menunjuk Belfagor untuk menjadi seorang utusan dalam mengemban tugas berat.

 Dengan sebuah misi, Belfagor di hidupkan oleh Machavelli sebagai setan pemaaf, penakut. Jauh dari karakter bawaan. Dan begitu pulalah, akhir cerita rakyat ini. dan (dengan segala sikap yang seharusnya tak setan miliki?) pada akhirnya, seperti dongeng-dongeng kebanyakan.  Kejahatan pasti kalah. Dan kebenaran pemenangnya.  Machiavelli menggambarkan kebalikan dari itu semua. Dan nampaknya semua orang tak setuju akan hal itu. inilah. Inilah kebenaran yang terpinggirkan. Neraka harus diisi oleh orang-orang yang jahat, dan suami-suami yang terjerat kaum istri.
 Maka, inilah yang seharusnya terjadi, bukan satire. Tapi fakta yang harus diketahui.

T. Arief a.k.a Hujan Tarigan

Bagian  1
Neraka

Lampu      : Redup, dominasi warnah merah suram
Musik        :Gothik, seram dan membuat suasana mencekam
Panggung : Cuma ada peti panjang, terletak di tengah panggung                                      antara side kiri dan side kanan.


Di panggung terlihat dua ekor setan sedang terlibat diskusi hebat, seekor berdiri menghadap penonton, dan lainya duduk di peti sambil melihat list dari sebuah kitab

1. Minos
(duduk di atas peti, tersenyum melihat list nya)
Sudah lama aku bertugas di lembah ini. sudah banyak korbanku yang masuk kesini. Tua, muda. Wanita, pria. Dengan kasus-kasus yang berbeda-beda. (kemudian berdiri dan melangkah kedepan)

2. Radhamantus
Yeah.. kesuksesan kita. (mencibir kepenonton). Pembunuhan, pencurian, penipuan, pencabulan, tindak kriminal lainya…
Itu semua karena aku. Hahahaha

3. Minos
(Mengangguk. Mulai mengolok rekanya). Iya, ya. Aku tahu, kau memang pakarnya dalam hal itu. Tapi yang menjerumuskan mereka… itu ‘kan karena prakarsa aku. Kalau bukan atas informasi dariku, mana mungkin kau bisa mengajak mereka semua datang ke tempat ini. hehehe. Asal kau tahu saja yah, jelek-jelek begini aku juga punya korban.

4. Radhamantus
Hah.. kau punya korban juga? Ku pikir tugasmu cuma mencatat saja.(mendekati Minos).

5. Minos
Belum tahu dia. (pura-pura mengalah. Kemudian berjalan lebih kedepan). Eh…coba kau lihat orang itu?

6. Radhamantus
Yang mana..(mencari-cari diantara para penonton) terlalu banyak orang disini. Yang mana sih? (minos menunjukkan seseorang), oh, yang itu? bukan? Yang… yah, yah… yang itu khan ? orang baru itu.


7. Minos
Iya,  tahu khan? (Radhamantus menggeleng)

8. Radhamantus
Aku tak ingat lagi wajah-wajah korbanku. Apalagi dengan dosa dan kasusnya.

9. Minos
Ah… payah. Coba kau ingat-ingat, apa dosanya…

10. Radhamantus
(seperti mengingat sesuatu) Siapa orang itu? sepertinya….
Ah.. gak jauh-jauh dari kriminal lah..(merasa gembira).
Dari tampangnya saja sudah kelihatan..
Tapi, siapa dia? Siapa sih? Aku kok tidak mengenalnya.Tapi…  Siapapun dia, yang jelas dia penjahat kriminal

11. Minos
Hahaha… kau salah! Kau salah..! (pergi menghindari rekanya)

12. Radhamantus
(seperti dipermainkan) Ah.. sial! Seperti yang tahu saja kau! Dasar setan celaka!

13. Minos
(berbisik pada penonton), dasar setan idiot. (kepada Radhamantus) Nasibkulah mendapat partner sepertimu

14. Radhamantus
(marah) . Tutup mulutmu setan banci! (minos terdiam) Kalau kau berani kita duel. Face to face

15. Minos
(langsung takut dan membujuk rekanya). Tenang kawanku. Tenang. Sesama setan harus saling mengasihi. Mana berani aku aku melawanmu. Yang benar saja bos. Kau setan terkuat di lembah ini. bahkan korbanmu tak terhitung banyaknya. Begini saudaraku, aku lebih tahu tentang orang itu, karena akulah yang menyebabkannya terdampar keneraka ini.

16. Rhadamantus
Kau mempermainkan aku setan banci. Ceritakan, padaku bagaimana kisahnya, dan ceritakan pula, bagaimana kau bisa naik keatas sana…

17. Minos
Ya, begini, tapi sebelumnya off the record ya.. janji ya?(kemudian minos menyodorkan kelingkingnya) suatu hari aku kesal sekali sama Pluto, lalu diam- diam aku mencuri waktu dan naik keatas sana. Cuma sekedar menghilangkan kesal aja kok. Suer, gak lebih dari itu.


18. Rhadamantus
Yah semua setan yang ada disini juga merasakan hal yang sama. Terus bagaimana? Lanjutkan..

19. Minos
Nah, pas aku lagi berjalan jalan dipasar Florence… aku pikir, tidak apalah menggoda seseorang. Hitung-hitung melatih bakat kesetananku. Benar ‘kan? (rekannya mengangguk).  Nah ini cerita tentang orang itu.
Hm… kawanku, dia tak seperti yang kau duga. Memang sih, tampangnya seperti jagoan pasar di Athena. Tampang kriminil…..
Kesini, biar aku beritahu kau. Sebenarnya, Dosa lelaki itu adalah subversif!!

20. Rhadamantus
Hah?? Apa itu subversif?

21. Minos
Sttt…! Entahlah. Aku juga tidak tahu apa artinya. Tapi setidaknya begitulah orang-orang diatas sana mengatakan tentang dosanya

22. Rhadamantus
Coba kau ceritakan dengan sederhana dan dengan bahasa neraka. Aku tak butuh suasana manusia guoblok!!

23. Minos
Sabar… sabar. Yah, begini sederhanya. Yah..yah… wanita, perempuan, female, betina atau apalah namanya…..

24. Rhadamantus
Aku mendengarkan Minos. Ada apa dengan wanita, dan apa hubungannya dengan… apa namanya tadi? Inisiatif, subsidi? Ah… apalah yang tadi itu, yang pakai sif-sif tadi…

25. Minos
Oh, subversif kawan. Lelaki bertampang kriminal itu adalah seorang menteri istana di Sardinia. Dan yang paling penting… dia adalah seorang pemuja wanita!!

26. Rhadamantus
Itu bagus. Terus. Lanjutkan

27. Minos
Dia suami dari seorang wanita yang cerewet. Bawel abis. Suka merintah dan sedikit ringan tangan

28. Rhadamantus
Konyol, konyol. Pria seseram dan bermartabat seperti dia, takut pada istrinya? Ini baru lucu, ini lucu. Hahahaha


29. Minos
Yah, dia ‘kan seorang pemuja wanita, wajar dong. (mereka berdua tersenyum-senyum) nah, pada suatu titik kejenuhanya pada sang istri….

30. Rhadamantus
(memotong) dia membunuhnya… dia membunuh wanita celaka itu…!

31. Minos
Bukan. Biar ku selesaikan dahulu ceritanya. Dia lari bersama istri pangeran Sardinia.

32. Rhadamantus
(kaget) Apa??? Bahkan setan tak akan melakukan kejahatan itu. bagaimana istrinya, bagaimana pangeran Sardinia itu?

33. Minos
Hal-hal konyol berlaku dalam kehidupan manusia. Puji syukur pada dewa karena kita tidak pernah melakukan hal-hal konyol seperti manusia. Sang pemuja wanita terpaksa mengikuti kehendak putri sardinia. Untuk membawa putri itu lari. Kau tahu? (Rhadamantus menggeleng) ternyata pangeran Sardinia tak cukup jantan bagi betina itu. berkat bisikkanku, sang pemuja wanita akhirnya melepaskan jabatanya sebagai menteri, hanya untuk seorang istri yang tak setia… dan istrinya? Dan sang pangeran? Mereka kawin, bersenang-senang diatas ratapan lelaki itu yang menjadi terdakwa hukuman mati. Karena tuduhan mencemarkan nama baik istana..

34. Rhadamantus
Benar-benar tragis. Sempurna, kerjamu tak sia-sia. Aplaus untukmu. Nasibmu sang pemuja wanita. Entahlah, aku tak tahu apa yang akan menimpa sang pangeran bila hidup  bersama dengan istri celaka sang pemuja wanita. Hahaha. Hey, bagaimana dengan nasib sang putri

35. Minos
Wanita tetaplah wanita. Bahkan putri itu tak pernah disentuh oleh sang pemuja wanita. Dia lari dengan pengusaha garmen asal mesir. (kedua setan tersenyum). Kau tahu, pesan terakhir lelaki itu sebelum dia dipenggal? (rekannya menggeleng) “Sampaikan pada istriku!!!! I-love-her!!!!”

36. Rhadamantus
Hahaa. Benar-banar, dia pasti akan mati berkali-kali, hahahaha
(minos ikut tertawa)
Neraka

Pluto masuk, wajahnya begitu lelah. Terlihat marah. Kedua setan langsung terdiam, dan memberi jalan pada Pluto
37. Pluto
Tutup mulut kalian!! Apa yang kalian tertawakan!

38. Minos + Rhadamantus
(serempak) Seorang wanita yang mulia….

39. Pluto
(memegang dahinya) ah… sudah cukup, wanita… wanita lagi…
apa semua korban kalian memiliki alasan yang sama? Jangan bilang padaku kalau jawabanya “iya”

40. Rhadamantus
(keki) iya yang mulia, ah maaf yang mulia. Maksud hamba, suka atau tidak suka jawabanya memang… (dengan berbisik) “iya”

41. Pluto
Separah itu wanita di atas sana memperlakukan Pria? Setiap setan yang datang padaku memberikan laporan yang sama! Pusing aku kalo begini! Jangan bilang ini kesuksesan wanita ataupun para istri. Minos! (minos langsung takut dan bersiap) panggil setan-setan yang lainya! Saat ini juga   aku akan membahas ini. Aku inginkan sebuah mubes istimewa…..

42. Minos
(terburu-buru) siap yang mulia… (berbisik pada Rhadamantus) tapi mubes itu apa? (rekannya juga terlihat tidak mengerti.. Lalu minos keluar panggung)

43. Pluto
Aku tak percaya. Hampir separuh lelaki yang ada disini adalah korban wanita dan para istri. Aku kecewa dengan laporan ini. aku harap, laporan ini tidak valid sama sekali, hah….(kemudian duduk diatas peti)

 Masuk Minos bersama setan lainya

44. Rhadamantus
(mencoba mengambil hati Pluto) sebagai protokoler yang mulia, izinkan saya…

45. Pluto
Cukup!! Biar aku saja. Hm.. hmmm (berlagak memakai sound system) tes…tes… check sound.. side corner? Oke? Yap? Sip…
Saudaraku sesama setan. Belakangan ini semakin santer saja hujatan yang dilontarkan kepada kita. Aku minta pendapat dan masukan dari kamu semua, aku mau ini semua terungkap. Tak ada seorang manusiapun yang dapat berbohong di wilayahku. Sekarang inilah pidatoku.
Wahai segenap warga neraka yang diberkati, walaupun aku menguasai wilayah ini dengan kekuasaan dan kehendak takdir yang tak bisa diubah, dan karena itulah aku tidak bisa ditundukkan dalam forum manapun. Baik di atas sana, maupun neraka. Bagaimanapun, pihak yang sangat berkuasa harus menunjukan kebijak sanaan terbesar dalam ketaatanya kepada hukum dan dalam menghargai pendapat orang lain. Maka aku memutuskan untuk meminta pendapat kalian semua tentang, bagaimana aku harus mengambil tindakan. Sebab hujatan para lelaki yang datang ke neraka ini mengatakan bahwa penyebabnya adalah karena mereka punya istri? Ini tak masuk akalku. Bila takut dalam pengambilan keputusan nanti, kita pasti dicela karena terlalu naif, mudah percaya, atau sebaliknya, karena kurang tegas dalam proses hukum. Jangan sampai terjadi kesalahan pengambilan keputusan. Maka aku kumpulkan kalian semua untuk mengakhiri masalah ini. sehingga neraka ini tetap suci, tentram tanpa hujatan.

Semua setan berdiskusi

46. Minos
(takut-takut) Permisi yang mulia. Saya punya usul

47. Pluto
Ya, silahkan. 3 kata, singkat, padat, tepat

48. Minos
terima kasih dewa. Menurut hamba, harus ada yang tahu persis kronologis kejadian kehidupan para lelaki diatas sana. Sebagai jawaban persoalan ini

49. Rhadamantus
Benar yang mulia, harus ada yang naik kesana. Menyamar menjadi manusia

50. Pluto
Bagaimana caranya? Beritahu aku tentang idemu itu

51. Rhadamantus
(memotong) begini yang mulia. Sederhana saja. Kita utus seorang dari setan yang hadir disini untuk dilahirkan menjadi manusia, kemudian dia akan mengalami proses sebagaimana manusia umumnya. Mengalami penderitaan, sakit, kemiskinan. Hanya dengan cara itu, kita dapat mengetahui jawabanya.

52. Pluto
Begitu? Menurutmu apa itu akan berhasil? Kalau memang itu tepat, siapa yang harus naik kesana?

53. Minos
Kalau main tanya seperti itu, tidak ada yang mau yang mulia. Tapi kalau di undi, hamba pikir itu yang terbaik. Khan sekarang jamanya demokrasi. Hehehe. Tapi, ngomong-ngomong saya tidak ikut dalam undian ya?


54. Rhadamantus
Enak saja kau setan banci! Yang mulia, lebih baik tunjuk hidung saja! Itu akan membuat yang mulia semakin adi kuasa. Hm.. demokrasi, demokrasi. Demokrasi embahmu! (melirik minos)

55. Pluto
Hahaha…. Kau memang pemain hebat Rhadamantus (memukul pundak rhadamantus. Rhadamantus tersenyum) baiklah, aku tunjuk kau untuk naik menjadi manusia.

56. Rhadamantus
(ketakutan) maafkan hamba. Bukan maksud hamba mendebat perintah yang mulia. Dalam kasus ini saya memiliki perhitungan sendiri yang mulia.

57. Pluto
(geram) banyak bicara kau! Ayo beri tahu aku perhitunganmu itu

58. Rhadamantus
Diantara kita yang hadir disini, ada seekor setan yang memiliki track record yang gemilang. (semua setan bertanya-tanya) terkuat, terpintar, terbaik, terbesar, dan tertampan..
Bila kita mengabaikanya, sungguh neraka ini pasti bisa kehilangan muka

Semua setan terdiam,mata mereka tertuju pada sesosok setan yang paling tampan

59. Pluto
(seperti takjub) ahai…. Aku baru teringat padamu Belfagor! Bekas malaikat terbaik yang pernah surga miliki. Aset terbaik neraka ini…

60. Belfagor
(kaget, ketakutan) ta… tapi,  yang mulia….

61. Rhadamantus
Kau akan naik dan menjadi manusia. Kau akan dibekali uang 100.000 ducat. Dengan bekal itu, kau akan dilepas ke bumi sebagai orang kaya dan dalam wujud manusia.
Menikahi seorang wanita dan hidup denganya selama 10 tahun. Kemudian kau harus mati dan kembali ke neraka untuk memberi laporan tentang beban dan cobaan dalam perkawinan

62. Pluto
Itulah aturanya. Nah Belfagor, naiklah kesana. Nama baik neraka ini  terletak diatas pundak mu.

63. Belfagor
Tapi yang mulia! Hamba sanggup menciptakan kejahatan yang paling sadis. Membuat anak durhaka pada orang tua, membuat teman berhianat, membuat pemimpin-pemimpin menjadi lupa pada rakyatnya, membuat suami-suami pergi kerumah bordil. Dan untuk tugas yang satu ini? Semoga aku terkutuk selamanya di lembah ini. Aku tak pernah bermimpi untuk menjadi manusia dan hidup beristri. Tolong hamba yang mulia. Jangan beri hamba tugas yang maha dahsyat ini.

64. Pluto
Sudah ketetapanku! (berdiri) aku penguasa disini!

65. Belfagor
Baiklah yang mulia, aku akan kesana sekarang  juga, tapi, hamba punya permintaan…(mengambil kantong uang dari Rhadamantus)

66. Minos
Hey Jangan bilang permintaanmu yang terakhir saudaraku (menggoda)

67. Belfagor
Hamba akan menjadi manusia. Dan kaya. Sebagaimana manusia-manusia yang kaya,di bumi, mereka memiliki pembantu, kacung. Babu.
Hamba memohon pada yang mulia. Sudilah teman-teman hamba ini ikut dalam misi ini dan menjadi pembantu hamba. Minos dan Rhadamantus adalah senior hamba dan paling dekat dengan hamba. (tersenyum licik memandang dua setan lainya)

68. Minos + Rhadamantus
(kesal, marah dan ingin menjangkau Belfagor) tapi…. Huh… sialan.. kau…!

69. Pluto
(mengangguk setuju) yah, kalian berdua.. sertai Belfagor. Ajari dia, tidak ada interupsi lagi. Segera laksanakan misi ini. Selamat bekerja. Aku tunggu laporan  kalian semua












III.     Rumah Roderick/ Belfagor

            Lampu            : Sedikit cerah
Musik              : Terdengar lembut, kemudian bising seketika, pelan-
                           pelan     tenang   seiring lampu yang semakin terang
Panggung        : setinggnya seperti pertama, Cuma ada peti di tengah   
panggung
70. Honesta
(masuk,jengkel, tergesa-gesa, ngomel sendiri) huh… dimana sih Roderick! Kemana saja dia… tak tahu apa aku ini capek? Huh.. dasar cengeng… hey kalian!!!! Dimana kalian babu-babu sialan?? kemari cepat…. Ah… benar-benar ini.. Keterlaluan, kalian semua sama saja… pemalas… (kemudian keluar panggung)

71. Rhadamantus
(menggotong sebuah kursi bersama Minos) ini semua karena idemu tolol… (sembari menghempaskan bangku itu dan dengan cepat mendorong kepala Minos dengan jarinya) aku bersumpah akan membunuh wanita itu…

72. Minos
Ahh.. apa? Ide siapa?? Ini idemu setan idiot. Kalau kau tak cari muka pada Pluto, kita tak akan seperti ini. (bergegas menjuhi rekanya dan pura-pura membersihkan kursi itu)

73. Rhadamantus
Apakau bilang?? (seperti mau menyerang Minos, namun Minos menghindar) kau berani melawanku? Kau sudah tak takt lagi padaku ya? Awas kau (mendorong Minos)

74. Minos
(mendekat dan marah) diam kau!! Aku sudah tak takut lagi padamu… sekarang aku lebih takut pada wanita itu…kau…(seperti mau membalas, namun tiba-tiba bersedih) dasar… iblis… betina…

75. Rhadamantus
(tiba-tiba lunak, ikut bersedih,dan mendekati minos dengan rasa bersalah) yah… selama kurang dari setahun ini kita bekerja, aku sudah mendapat ribuan cacian…. Nyonya besar itu, telah menjatuhkan reputasiku didepanmu. (kemudian mereka saling curhat) aku sudah tak kuat. Bukan itu saja, dia malah pernah melemparku dengan sepatu baunya.. memalukan.. (terisak, hilang keperkasaannya)

76. Minos
(memegang bahu rekannya, mulai terbawa suasana) sebelum kita memerankn pembantu tahun imi… yah, aku ingat. 2 tahun yang lalu. Aku pernah disiram pakai air bekas pembasuh kakinya…



77. Rhadamantus
(kaget) alamak… kau juga? ( Minos mengannguk) aku bahkan pernah tidak diberi makan. Di kurung di kandang kuda…menjijikkan…

78. Minos
(mau muntah) sinting.. separah itu? Tapi saudaraku itu belum seberapa…

79. Rhadamantus
Memangnya kau pernah di hukum lebih sadis dari itu? (Minos mengangguk)

80. Minos
Tapi berjanjilah, jangan pernah menceritakan ini pada siapapun.. (dia bersalaman dengan rekanya) janji ya? (rekanya menggangguk) bener ya? Janji setan lho…

81. Rhadamantus
Janji, dan tidak akan aku ceritakan sama siapapun..

82. Minos
(sedikit tenang, dan mulai menangis) aku pernah… aku pernah… aku pernah…diperintahkan untuk memakai celana dalam milik dia….(sambil teriak)

83. Rhadamantus
(terkejut dan jatuh) busyet dah…

84. Minos
Itu semua ku terima, karena aku lupa menaruhkan rempah-rempah kedalam air mandinya….
(perlahan lahan Rhadamantus bangkit) kawan kemari sebentar (lalu mereka berjalan kebelakang peti) coba kau lihat… (membuka celananya)

85. Rhadamantus
(kaget, mau muntah) kau masih memakainya???

86. Minos
Sampai bulan depan. Dan aku harus menunjukkan padanya setiap malam, sebagai bukti…

87. Rhadamantus
Dan kau….

88. Minos
Aku tersiksa kawan… tersiksa oleh celana ketat yang menekan bagian bawahku…. (teriak menangis)

89. Rhadamantus
Sungguh berat hidup dan bersinggungan dengan wanita. Belum genap 7 tahun kita bekerja, sudah puluhan kali kita datang dan pergi dalam wujud yang berganti. Begitu kasarnya dia memperlakukan kita

90. Minos
Yah, aku sudah mulai tak betah dengan wujud yang sekarang ini.

91. Rhadamantus
Ah… dalam wujud apapun! Selama kita masih menjadi budak betina ini. 10 tahun….
Oh…kawanku Belfagor malang nian nasibmu

92. Minos
Aku tidak tahu, apa yang dilakukan nenek sihir itu bila sudah berada berdua dengan Belfagor di atas ranjang

93. Rhadamantus
Cukuplah dia mewakili penderitaan para setan

Masuk honesta, Istri Roderick. Kedua setan itu pura-pura kembali pada kesibukanya masing-masing

94. Minos
Celaka! Iblis betina itu mulai lagi… hati-hati kawanku..

95. Honesta
Hey! Apa yang kalian lihat? Sana… bekerja! Jangan buat aku semakin murka! Roderick!! Dasar cengeng… Roderick, kemari kau!!!

96. Belfagor
(masuk terengah-engah ketakutan) i…iya, iya honeyku, aku disini. Aku datang memenuhi panggilanmu.

97. Honesta
Pemalas!! Kesini… buruan!!! (kemudian duduk di kursi, kedua setan pergi meninggalkan panggung)

98. Belfagor
Mana yang pegel honeyku. Ini yah? (mengurut lengan honesta) kasihan, kamu capek ya? Bagaimana pestanya?

99. Honesta
Pesta payah… semua yang datang memakai kostum yang trendi, ah… sepatu ini, sudah sempit dan ketinggalan jaman

100. Belfagor
Baiklah honeyku, nanti aku belikan yang baru

101. Honesta
Benarkah sayang? Ini, nih yang pegal… (menunjuk kakinya) kapan kau akan membelikanya untukku?
102. Belfagor
Secepatnya honeyku

103. Honesta
Bagus. Tapi ingat ya, semuanya harus yang mahal. Biar para istri di kompleks ini tetap iri bila melihatku. Sabtu ini akan ada pesta di rumah gubernur. Arisan. Bisakah kau sediakan untukku sebelum hari sabtu? (dengan manja)

104. Belfagor
Iya.. iya. Pasti honeyku.  Apapun kulakukan untuk membuatmu senang

105. Honesta
Gitu dong. Turun dikit. Iya, itu yang pegal. Roderick, apakah kau sudah mengirim uang untuk adikku yang di timur sana?

106. Belfagor
Sudah honeyku. Aku sudah mengirimnya melalui seorang kurir yang bisa dipercaya

107. Honesta
Roderick, kau baik sekali.  Ayahku akan menikahkan adik perempuanku. Pesta itu akan dilangsungkan dengan besar-besaran. Selama 7 hari 7 malam.

108. Belfagor
Honeyku, kapan pesta itu akan di gelar?

109. Honesta
Akhir bulan ini…

110. Belfagor
Mampus aku!

111. Honesta
Kenapa kau menggerutu? Tidak mau bantu yah?!!

112. Belfagor
(ketakutan). Bukan honeyku, maksudku…pasti aku bantu. Hal itu kecil bagiku, tapi….

113. Honesta
Tetapi apa! Jangan banyak alasan ya!!

114. Belfagor
Aku ‘kan baru saja melunasi hutang yang disebabkan adikmu. Sekarang usahaku juga terancam bangkrut. Mengertilah honeyku. Bisakah….



115. Honesta
(marah. Berdiri tiba-tiba). Hah… aku tidak mau tahu! Kau bayar utang, usahamu sekarat, kau diincar-incar kreditur… bodo’ amat!
Yang penting pesta itu tidak membuat keluargaku kehilangan muka. Dan yang harus kau ingat, sabtu ini, aku juga minta kereta yang baru…. (lantas beranjak dan pergi keluar panggung)

116. Belfagor
(berdiri, meratap). Oh… inilah yang dirasakan para suami. Cukup! Aku tak kuat  lagi. Berapa lama lagi aku harus hidup bersama wanita ini.. oh.. aku sangat mencintainya. Sungguh-sungguh dilema. Dan aku, aku  harus memenuhi segala kemewahannya. Sabtu ini, aku harus memenuhi permintaanya. Sementara, sesenpun aku tak punya uang lagi…..(menangis dan terduduk lesu)
Minos! Rhadamantus! Kemana kalian???! (berteriak-teriak. Beberapa lama kemudian muncul minos dan Rhadamantus membawa buntelan)
Hah… apa-apaan ini? mau kemana lagi kalian?
Demi penderitaan para suami, jangan tinggalkan aku…

117. Minos
Maaf kawanku. Kami sudah tak tahan…

118. Rhadamantus
Dan kami bersumpah, tak akan pernah datang kesini lagi. Bahkan neraka tidak sekejam rumah ini…

119. Belfagor
(merengek). Tolong, jangan biarkan aku sendiri…

120. Rhadamantus
Berhentilah mengiba saudaraku. Terimalah nasib ini. kau harus bertahan. Kau sudah melewati berbagai penderitaan yang berat. Begitu juga kami…

121. Belfagor
Tapi… tapi mau kemana kalian…. Tinggallah. Bantu aku.

122. Minos
Kami sudah tahu apa yang harus kami bantu. Tapi sungguh, Ini diluar kemampuan kita semua. (beranjak) ayo Rhadamantus…

123. Rhathamantus
Maafkan kami. Sesampai di neraka, kami pasti menceritakan penderitaanmu pada Pluto.

124. Minos
Bye… selamat tinggal suadaraku.. (kemudian pada Rhadamantus) ayo kita pulang..


125. Rhathamantus
Iya. Tapi sebelum kembali ke neraka, aku mau vakansi dulu, mau shoping dan cuci mata. Kau harus menemaniku Minos. (berbisik pada Minos).

126. Belfagor
(menyusul mereka). Teganya kalian memerosokkan aku dalam kehinaan…

127. Minos
Selamat bertemu lagi di neraka Belfagor….
(minos dan rhadamantus keluar panggung)

128. Belfagor
(menyesali nasibnya). Dasar setan… begitulah sifat dasar setan. Pinter bermanuver. Memerosokkan. Dan mereka senang diatas penderitaan orang lain.
Oh.. nasibku. Aku adalah iblis yang bengis. Kejahatan apa yang tak bisa aku bisikkan, korbanku tak terhitung lagi banyaknya. Aku lihai dalam menjalankan tugas sebagai setan. Aku sendiri puas dengan prestasi itu. tapi sekarang… aku malu untuk mengaku sebagai setan yang yang berprestasi. Aku tidak mampu mempengaruhi istriku. Cintanya begitu besar. sehingga aku hanya bisa menuruti segala permintaannya. Honesta honeyku, kau istriku. Kau berbakat besar menjadi setan.
Ah.. dimana aku harus mencari uang untuk memenuhi segala kemewahanmu? (menangis) Minos.. Rhadamantus…. (seperti teringat sesuatu, senang) hah.. lebih baik… (melihat kanan-kiri) mumpung sepi.. lebih baik aku kabur. Tapi, sebagai setan yang bergengsi tinggi, aku tak akan melakukan kekonyalan ini. ah… tapi, hidup bersama seorang istri, itu lebih konyol….
(mengambil ancang-ancang) kabur… kabur ah…
(keluar panggung, sambil menyembunyikan wajah dibalik kursi yang dipakai sebagai kamuflase)



Bagian 2

Ladang seorang Gianmatteo


Panggung     : Seperti semula
Musik            : Ceria. Diringi suara-suara burung
Lampu           : Terang

Masuk Radamantus dan Minos. Terengah-engah.

1. Rhadamantus
Apakah kita sudah jauh dari neraka itu sobat?

2. Minos
Aku kira begitu

3. Rhadamantus
Aku capek sekali, kita istirahat dulu.

4. Minos
Nanti saja, kita jalan lagi. Aku rasa kita belum aman.

5. Rhadamantus
Ah… lihat sawah ini. Mana mungkin kita ditemukan ditempat kacau seperti ini.  (duduk dipanggung)

6. Minos
Hei.. bangun, lihat! Ada yang datang. Sepertinya dia pemilik tanah ini. Ayo.. kita sembunyi. Kalau tidak kita bisa mendapat masalah baru. (kemudian berlari kebelakang peti, sembunyi)

Masuk Gianmatteo, membawa arit dan seember jerami kering. Duduk diatas peti sambil mengipas-ngipaskan topinya ke tubuhnya. Sesekali terlihat kelelahan.

7. Gianmatteo
Ah… panas sekali hari ini. (mengipas dengan topinya)
Oh, bagaimana aku bisa kaya? Lahan sempit, tanah kurang subur, panen dalam setahun hanya sekali. Belum harga pupuk dan bibit terus ditekan oleh para penguasa swasta. Sehingga mau tidak mau aku terpaksa berhutang pada tengkulak. Hah… pengennya sih ada retribusi dan pembagian tanah oleh negara, yah… semacam landreformlah..
Tapi kalau begini… 20 tahun lagi begini…tidk pasti. Malah, lahanku yang sepetak ini bisa-bisa di lego ketengkulak. Mau kekota, paling-paling aku Cuma jadi buruh pabrik murahan. Apalagi yang aku bisa, selain memegang sabit dan palu. Ah.. mau jadi artis tampang tidak ada. Jadi politisi, kemampuan tidak punya. Jadi pencopet dan pencuri, wah, aku tidak bernyali. Ya sudahlah.. sudah nasib. Ya harus kuterima dengan iklas

8. Belfagor
(masuk dengan nafas terengah-engah) tolonglah saudaraku, aku sedang dikejar-kejar. Sembunyikan aku. Nanti kau kuberi imbalan.

9. Gianmatteo
(merasa Iba) Orang asing, siapapun kau, kemari. Tapi kau harus ingat dengan kata-katamu.
(kemudian Belfagor dinaikkan diatas peti. Bergaya seperti orang-orangan sawah)

Muncul kreditur dan Honesta. Mencari Belfagor.

10. Honesta
Permisi. Apakah kau melihat suamiku lewat disini?
(gianmatteo pura-pura tidak tahu dan menggeleng)

11. Gianmatteo
Suamimu? Mana aku kenal. Bukan urusanku dimana bajingan itu berada.

12. Kreditur I
Sepertiny, aku pernah melihat patung ini.. karya siapa ya? Michaelangelo, Donatello. Rafael, ah.. si Leonardo?

13. Kreditue II
Bukan, ini seperti…

14. Gianmatteo
Salah… ini orang-orangan sawah tuan-tuan

15. Honesta
Tapi… seperti…

16. Kreditur I
(curiga memandangi. Sementara honesta dan kreditur II melihat pada orang-orangan sawah) baiklah, ini. hubungi aku bila melihat orang ini. (menyodorkan sebuah poster dan kartu nama)
ayo Honesta. Sekarang harta milik kalian disita.

17. Kreditur II
Kau juga disita… (memegangi Honesta. Honesta menangis. Kemudian mereka keluar panggung)

18. Belfagor
Terima kasih saudaraku, sekarang bisakah kau turunkan aku dari sini? (gian matteo menurunkan) hup..(turun dari peti). Oke. Aku berhutang padamu

19. Gianmatteo
Iya. Itu benar. Tapi, sekarang coba kau ceritakan siapa sebenarnya kau ini, dan bagaimana bisa kau jadi seperti sekarang ini. karena aku tidak mau dikutuk oleh orang banyak karena telah menyelamatkan seorang koruptor…

20. Belfagor
Ceritanya panjang… nah begini cerintanya…
(lalu Belfagor bercerita). Jadi jelasnya, aku bukan koruptor tulen.

21. Gianmatteo
Bisakkah kau ku percaya? Ah… tapi kau kan….

22. Belfagor
Benar.. aku setan. Tapi bukan setan gadungan. Nanti bila kau mendengar berita, ada seorang wanita yang kesurupan setan, datanglah kesanan dan pura-puralah menjadi dukun. Karena sesungguhnya akulah yang merasukinya…

23. Gianmatteo
Tapi bagaimana aku tahu itu kau? Dan caranya…

24. Belfagor
Karena aku hanya akan keluar bila kau yang datang kesana dan mengobatinya. Tapi, tentunya kau harus pura-pura komat-kamit. Akting kawan, akting…

25. Gianmatteo
Kau yakin? Ingat ya. Kau punya hutang padaku. Dan kau harus membayarnya..

26. Belfagor
Tenang saja. Bila setan sudah berjanji, kau tak perlucuriga lagi. Setelah hari itu kita tak akan pernah bertemu lagi. Dan kau harus menghindari bertemu denganku. Karena setelah itu, aku takkan pernah baik lagi kepadamu.

27. Gianmatteo
Baiklah. Sebagai setan yang bertanggung jawab. Ku harap kau tak berdusta..(menjabat tangan Belfagor)

28. Belfagor (tertawa sadis). Belfagor tak akan pernah membuat kecurangan.
Okelah.. sampai ketemu
(melangkah keluar panggung)

29. Gianmatteo
(tersenyum yakin). Aku tunggu kabar darimu
(kemudian merapikan alat-alat dan pergi keluar panggung)

Muncul dari balik peti, Minos dan Radamantus

30. Minos
Kau dengar pembicaraan mereka?

31. Rhadamantus
Ya, aku dengar

32. Minos
Bagaimana pendapatmu?

33. Rhadamantus
No comment. Aku tidak mau terlibat urusan konyol ini lagi. Biarkan saja, Belfagor sedang merencanakan sesuatu.

34. Minos
Ya, kelihatanya, dia mau memamerkan kebolehanya

35. Rhadamantus
Sekarangf kau mau kemana?

36. Minos
Ikut kau, kita masih punya waktu untuk tinggal di bumi

37. Rhadamantus
Iya, itu benar. Tapi sekarang sebaiknya kita berpisah disini.

38. Minos
Kenapa?

39. Rhadamantus
Karena aku berubah pikiran, sekarang aku merasa lebih baik liburan semdirian. Tanpa kau, setan banci.

40. Minos
Aku tidak mau berpisah.. kita harus saling mengawasi.

41. Rhadamantus
Kau maih berani melawanku?

42. Minos
Iya.. iya… aku ikuti permintaan mu

43. Rhadamantus
Bagus. Sekarang, kau harus membalaskan dendam kita pada wanita kejam itu.

44. Minos
Honesta? Tapi aku…(kemudian takut oleh tatapan Rhadamantus). Kau curang Rhadamantus



45. Rhadamantus
Siapa suruh kau menjadi setan lemah. Ya sudah… selamat tinggal. Aku mau liburan dulu. Jangan pulang ke neraka lebih dulu. Karena kita akan pulang bersama-sama. Ingat… balas Honesta. Oke?

Kemudian mereka berpisah dipinti berlawanan


2. Istana Louis VII

Panggung          : Seperti semula.
Lampu              : Terang
Musik                : Musik klasik

Muncul Rhadamantus dalam sosok setan

46. Rhadamantus
Sebentar lagi, petualangan ini akan berakhir. Saya memantau terus sipetani itu. Yeah.. Belfagor, ternyata kau memiliki permainan yang sempurna. Kau jebak Gianmatteo dalam perangkapmu. Untuk yang pertama, kau merasuki seorang putri bangsawan, dan Gianmatteo berhasil melaksanakan tugasnya, dan menjadi ternama. Sekarang, tak ada lagi si petani miskin. Yang ada adalah dukun sakti dari Peretola. Hahaha… dasar setan… aku sudah tahu akhir cerita ini. Pada akhirnya, gianmatteo akan gagal dalam misinya kali ini. Hahaha… dasar setan. Inilah yang akan kau terima wahai manusia. Kau pikir gampang menjinakkan kami?
Dasar syet…. (muncul minos dari side kiri)

47. Minos
Alamak dia lagi… (memutar badanya)

48. Rhadamantus
Hei… Minos… (minos berhenti dan menghadap Rhadamantus). Apa yang kau lakukan disini?

49. Minos
Sttt…. Diam, Belfagor disini.

50. Rhadamantus
Iya, aku tahu, karena itulah aku disini. Dan kau. Bagaimana perintah yang kuberikan beberapa tahun lalu? Apakah sudah kau laksanakan?

51. Minos
Pelan-pelan bicaranya, perintahmu, sudah aku laksanakan. Sekarang iblis betina itu sudah membusuk dineraka.

52. Rhadamantus
Hahaha… bagus… sekarang enyahlah kau dari sini…

53. Minos
Baiklah aku akan enyah dari hadapanmu segera… (berlari menuju pintu keluar. Namun dari pintu yang sama masuk raja memapah putrinya, yang membelakangi posisi dengan Belfagor. Diiringi seorang pengawal)


54. Raja
Sudah datangkah  dukun sakti dari Peretola? (sambil berusaha menenangkan putrinya yang kesurupan Belfagor)

55. Pengawal I
Beliau masih dalam perjalanan baginda.

56. Raja
oh.. putriku, sabar ya. Kita coba lagi pada pengobatan alternatif ya sayang..

57. Pengawal II
(masuk) lapor baginda, dukun sakti telah berada di gerbang.

58. Rhadamantus
(berbisik pada Minos) hei, aku sudah tak sabar melihat tampang sitolol itu. hehehe.

59. Minos
sttt.  Sebaiknya kita menyingkir saja. Karena sepertinya bel fagor mulai menyadari kehadiran kita.

60. Rhadamntus
kau benar. Ayo, kemari, ikut aku (kemudian mereka berjalan kearah side kiri)

61. Raja
Suruh masuk ke balerung. Putriku disini menantikan tangan mukjizatnya.
(Masuk  gianmateo).
Aku mendengar tentangmu. Dan mantra-mantra saktimu. Putriku sedang sekarat. Semua dukun sakti seantero  jagad ini sudah mencoba menyembuhkannya. Nah sekarang coba kau periksa dia, dan tolong sembuhkan dia dari kegilaanya yang memusingkan kepalaku selama ini.
(gian matteo mulai memeriksa, namun ketika mulai memeriksa…)

62. Belfagor/Putri
(bersamaan dan serentak) Ah… penghianat murahan. Kau datang  tanpa izinku dan mencoba menggangguku. Tidak cukupkah kekayaan yang telah kuberikan padamu? Baiklah, (bergerak, menari nari diatas panggung), akan kubuktikan pada setiap orang, bahwa aku, belfagor, iblis paling sadis, bisa membuat kaya siapapun dan mengambilnya kembali kalau aku mau.
(tertawa nyaring, bersamaan)


63. Gianmatteo
(takut, dan mulai mencari akal). Baginda, dulu hamba mampu mengusir setan. Segala setan. Setan gunung, setan rumah, setan banci, setan tuyul setan anak, setan kredit, setan…..
(diam sejenak, kemudian) tapi kelihatannya…

65. Raja
(kaget). Putriku kesetanan?. Ya ampun…Setan apa yang merasukinya?

65. Gianmatteo
(pura-pura memeriksa dan kaget). Gawat yang mulia. Kelihatanya semua setan telah berkumpul disini. Semua kerabat, semua moyangnya juga!

66. Rhadamantus
(teriak) alasan… dasar dukun gadungan…(terlalu bersemangat, sehingga Minos mengamankannya)

67. Raja
Apa setan arisan? Ayo tolong dia. Bubarkan pesta setan itu. dan kau selamatkan putriku dari setan-setan itu.. (mulai ketakutan)

68. Gianmatteo
(hampir putus asa). Hamba tidak bisa yang mulia. Mantra hamba tidak sanggup mengusir mereka semua.

69. Raja
Kau!!! Awas kalau tidak bisa!! Kugantung kau!!! (murka)

70. Rhadamantus
(tertawa) aku sudah tahu akhirnya akan begini.

71. Gianmatteo
(ketakutan). Ampun yang mulia. Hamba sedang mencoba. Sepertinya ada satu cara lain yang bisa membuat setan- setan ini keluar. Dan bila cara itu tak berhasil juga, silahkan anda menggantung saya

72. Raja
Aku hargai itu anak muda. Bila kau sanggup membubarkan setan-setan itu, aku memberikanmu hadiah. Namun bila kau gagal.. aku tak mau berkompromi lagi…

Belfagor dan sang putri terus berputar-putar di panggung dan tertawa sendiri

73. Gianmatteo
Saya paham yang mulia. Sekarang saya membutuhkan sebuah altar. Para undangan yang terdiri atas para bangsawan negeri ini. dan mereka harus memakai segala perhiasan. Pakaian dari sutra dan yang paling penting. Sediakan 20 orang pemusik lengkap dengan segala macam alat musiknya. (raja mencatat dalam sebuh kertas)

75. Raja
Hm itu saja? Pengawal!! Bawa ini pada perdana menteri! (muncul pengawal mengambil kertas dan kembali keluar). Hah ini kasus serius yang harus menjadi pekerjaan semua elite.

76. Belfagor/Putri
Hahahaha.  (sambil terus bergerak) Apa yang kau lakukan penghianat murahan? Kau pikir aku akan gemetar ketakutan menghadapi pameran seperti ini? tidakkah kau tahu, bahwa aku sudah terbiasa melihat gemerlapnya surga dan kacaunya neraka? Hey penghianat murahan, kau pikir kau bisa berbuat banyak dengan kerumunan orang seperti ini? hahah. Kau pikir kau bisa bebas dari cengkramanku dan murka raja. Hahaha. Aku mau melihat kau digantung….

77. Raja
(Takut dan berlari kesamping Gianmatteo) Gianmatteo. Sekarang seluruh bangsawan sudah berkumpul….
Seluruh pemain musik sudah siap. Cepat, cepat kau usir setan sial itu…Oh..
Apa kau butuh partitur juga?

78. Gianmatteo
Tidak yang mulia. Saya akan memakai topi saya sebagai aba-aba kepada pemain musik. Sekarang saya akan membacakan mantra
(mulai komat-kamit. Dan berusaha membujuk belfagor. Mengelilingi ruangan) Belfagor iblis paling sadis, sudilah kau keluar dari tubuh wanita ini (kepada belfagor sambil berbisik kepada sang putri)

79. Belfagor
Hahaha.. konyol… (tertawa) biar kau digantung…. Hahahah (menari-nari dan menggoda semua orang diatas panggung. Gianmatteo kehilangan akal, dan mengangklat topinya. Para pemusik bingung dan memainkan musik yang kacau)
Hahaha… ku pikir aku kesakitan dengan musik rendahan itu? (terus menari)

80. Gianmatteo
(menghampiri Belfagor) celaka Roderick,  istrimu…. Istri datang kemari. (belfagor kaget dan berhenti menari, dan keluar dari tubuh sang putri)

Sang putri jatuh lemas ke panggung, kemudian dipapah ke atas peti oleh raja dan pengawal.

81. Belfagor
(ketakutan, mencari tempat sembunyi)  mati aku… istriku… tidak… jangan bilang aku ada disini…
(terus ketakutan) istriku datang… oh… gianmatteo selamatkan aku. Dia datang… dia datang. Istriku… aku… gian matteo selamatkan aku. Please dech..

82. Rhadamantus
Hei, Minos, bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah kau telah menghabisi Honesta?

83. Minos
Maaf, bos. Aku, aku tidak berani membalasnya. Aku tidak pernah…

84. Rhadamantus
Ah… dasar bodoh.. Awas kau!! (kemudian ikut-ikutan panik)

85. Gianmatteo
Sekaranglah saatnya. Pergilah belfagor. Pergi , kembali ke neraka dan laporkan ini semua..

86. Rhadamantus
Maaf kawan-kawan, aku lari duluan..(meninggalkan panggung)

87. Minos
Rhadamantus saudaraku… (mengikuti Rhadamantus)


88. Belfagor
Ah… terima kasih… nasibmu terselamatkan ketakutanku pada istriku. Aku akan keluar. Aku keluar gianmatteo bedebah kau….
(Belfagor kini terlihat semua orang, dan semua jadi panik. Sang putri langsung sadar dan ikut-ikutan panik)
Ah… benarlah kata mereka yang terkutuk di neraka. Bahkan iblis sekuat aku tak bisa bertahan hidup bersama seorang istri. Biarkan saja. Biarkan semua orang tahu, bahwa Belfagor, iblis yang paling sadis tak akan berhenti sampai disini. Demi penderitaan yang telah kulalui… wahai istri-istri.. akan kuajak suami-suami kalian berjalan bersamaku. Hingga suatu saat kalian mengerti, ketika kalian bangun dari tidur, kalian tak akan menemukan mereka. karena akulah Belfagor, setan yang mengalami penderitaan para suami yang harus mengurusi segala tetak bengek kalian…. Hahaha.. gianmatteo. Kau juga… sampai jumpa, sampai jumpa di neraka….
(kemudian belfagor terbang namun terhenti….)

89. Gianmatteo
(merasa menang) Benarlah, para suami masuk neraka. Tapi kau tidak akan pernah bisa mengerti.  Kau setan, dan katakan pada setan yang lain…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan

Disclaimer

Selamat datang di C3 Hujan Tarigan. Semua tulisan yang ada di blog ini dapat diapresiasi secara bebas. Silakan mengutip sebagian atau seluruh tulisan asal dengan catatan menyebutkan nama penulis dan alamat Catatan Catatan Cacat. Terima kasih atas kunjungan Anda. dan jabat erat dari Saya.