Kamis, 09 Oktober 2014

Sadomasokis

Oleh: HT

Lelaki itu terus berjalan. Nyeri dan perih ditanggungnya sebagai kewajaran. Padahal, kakinya sudah basah oleh darah, sedang aspal jalanan sudah berubah menjadi merah.

Dia hidup di dalam pilihan yang sudah dipilihkan untuknya. Menjadi buruh panggul yang saban waktu harus menggeret gerobak yang ditumpangi majikannya. Rute yang dilewatinya sama sekali tak dapat dikatakan mudah. Beling dan duri menikam telapak kakinya, sementara cambuk terus diarahkan ke pundaknya.

"Jalan, pemalas! Aku tau kau menikmati perjalanan ini!" teriak majikannya sambil mengayunkan cambuk ke pundak lelaki itu.

Lelaki itu tetap melangkah. Dia tersenyum. Sementara darahnya terus tersadap....

Binjai, 9/10 dinihari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Pesan

Disclaimer

Selamat datang di C3 Hujan Tarigan. Semua tulisan yang ada di blog ini dapat diapresiasi secara bebas. Silakan mengutip sebagian atau seluruh tulisan asal dengan catatan menyebutkan nama penulis dan alamat Catatan Catatan Cacat. Terima kasih atas kunjungan Anda. dan jabat erat dari Saya.