Oleh: Hujan Tarigan
aku melihat mayat manusia
kata emak itu bangkai kucing
enam pagi baunya nyengat sekali
terbawa angin dan lelehan embun
air kali yang busuk
menambah bau busuk
bangkai itu begitu manis, dari posenya mengatakan itu
“stt, diam! aku sedang terlelap bermimpi”
menjelang siang, baunya sudah terbawa buruh-buruh pabrik, abang-abang ojek, pedagang-pedagang kakilima yang mangkal tak jauh dari onggokan benda aneh itu
tengah malam aku masih penasaran pada benda besar yang beraroma busuk itu
“mak, itu seperti mayat manusia!” kataku
“bukan, itu mayat anjing”
hari menjelang tiga pagi.
“Rahman, pemuda berbadan tegap yang kita kenal sebagai aneuk dayah* mati ditembak TNI kemarin pagi”
esok harinya
benda bau itu masih tersangkut di kayu yang merentang di atas kali di belakang rumah kami
“mak itu bangkai manusia”
tapi emak bilang, “bukan, itu bangkai Rahman”
–AK, 6 Agust 04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Pesan